BETTER OFF WITHOUT HEART, struggling with HEART, HAVE divine blessing.

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Twitter

Anggaran Belanja Kondom

Posted by B_cak mastrans - -

Meningkatnya penularan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS) akibat hubungan seks yang tidak sehat karena mengabaikan penggunaan kondom, membuat pemerintah menambah anggaran belanja kondom hingga Rp 3 miliar melalu BKKBN.

Padahal, tahun 2008 lalu, hanya mencapai Rp 1,3 miliar, dan 2009 menjadi Rp 3 miliar. Dana ini belum termasuk dari penyandang dana yang pada tahun lalu saja sudah mencapai Rp 240 juta.

Deputi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Bidang Program, Fonny J Silfanus yang ditemui di Nusa Dua, Bali, Senin, 10 Agustus 2009, mengatakan, jika ada 3.000 pekerja seks yang setiap minggunya melayani sampai lima pelanggan dikalikan 52 minggu dalam setahun dengan harga kondom sekitar Rp 600 membutuhkan dana sekitar Rp 468 juta.

“Sekarang ini yang intens untuk menggunakan kondom untuk laki-laki yang ke lokalisasi hanya sekitar 30 persen saja. Banyak hal yang menjadi faktor masih rendahnya kesadaran memakai kondom, salah satunya kurangnya pengetahuan apa itu HIV, bagaimana cara penularannya, dan sebagainya,” kata Fonny.

Ada juga pelanggan yang ingin menggunakan kondom tapi di lokalisasi tidak tersedia. Perlu keaktifan dari pekerja seks untuk meminta supaya pasangannya mau mengenakan kondom demi kesehatan.

Yang menjadi kendala, imbuhnya, apabila pelanggan itu datang dalam keadaan mabuk. “Kalau dalam kondisi seperti ini maka yang perempuan yang harus menggunakan kondom karena sekarang sudah ada kondom untuk perempuan,” terangnya.

Untuk mensosialisasikan penggunaan kondom inilah maka mulai September sampai Oktober 2009 akan dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia diantaranya Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Papua, Papua Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Bali.

Sampai saat ini memang baru 30 persen yang sadar untuk menggunakan kondom, dengan intervensi seperti ini, Fonny berharap nantinya dapat naik menjadi 60 smapai 70 persen sehingga pada tahun 2020 mendatang dapat ditekan sekitar 1 juta orang yang tidak terinfeksi HIV/AIDS baru.

Teknisnya, sosialisasi ini akan menjangkau ke lokalisasi sendiri dan kondom langsung disediakan di warung-warung sekitar lokalisasi, diberikan kepada pekerja seks melalui germonya, outlet, maupun klinik yang siapa saja bisa membeli dengan harga yang telah disubsidi maupun gratis.

Untuk sekarang ini, harapannya, agar semua komponen masyarakat dapat memberikan pengetahuan agar lebih peduli jangan bisanya ditangkapi tanpa ada solusi.
(VIVANews)

Leave a Reply

saran dan kritik anda saya sangat butuhkan. tks